Posted in ASI, kegiatan ku, KLASI Bandung

Pejalanan Mbak Kemijem ke Metro TV

Mba Kemi,Rizky,Najwa&Klasibdg
Mba Kemi, Rizky, Tim KLASI Bandung dan Najwa Shihab (dokumen KLASI Bandung)
surat undangan
Dokumen milik KLASI Bandung

 

Pada hari Jumat, 6 Februari 2015 yang lalu, Mba Kemijem dan Tim KLASI (Klub Peduli ASI) Bandung, Yayasan Orang Tua Peduli (YOP) mendapat undangan ke Metro TV untuk rekaman Program Mata Najwa. Mba Kemijem adalah seorang buruh pabrik binaan Tim KLASI Bandung yang berhasil memberikan ASI Eksklusif kepada  bayinya yang bernama Rizky. Kami semua dari Tim KLASI Bandung tentu saja sangat antusias mendapat undangan ini. Karena kisah Buruh Pabrik Berjuang Demi ASI Eksklusif  dan  Perjuangan ASI Mbak Kemijem yang dilakoni oleh Mba Kemijem ini nantinya bisa dilihat secara nyata oleh masyarakat Indonesia dan bukan isapan jempol semata. Tujuannya hanya satu sih, agar lebih banyak lagi masyarakat yang termotivasi untuk memberikan bayinya ASI Eksklusif.

Kami segera memberi kabar kepada Mba Kemijem. Di rumahnya Mba Kemijem sempat merasa ragu dan tidak mau berangkat karena tidak didampingi oleh suaminya (suaminya harus bekerja). Namun karena Mba Kemijem memiliki semangat untuk bisa memotivasi  para ibu untuk memberikan ASI eksklusif, akhirnya Mba Kemijem mau berangkat bersama Rizky putranya dan Tim KLASI Bandung (Dinny KAA, F.B. Monika, Patty Haris dan Marina Noer).

Teman-teman KLASI Bandung yang sebagian besar adalah pegawai kantor, pada hari Jumat itu harus meminta ijin tidak masuk kantor kepada bos mereka masing-masing agar bisa mendampingi Mba Kemi dan Rizky ke studio Metro TV. Tentunya bukan hal yang mudah untuk mendapatkan ijin mendadak dari atasan mereka masing-masing. Selain harus mendapatkan ijin dari kantor, para pendamping dari KLASI Bandung juga harus meninggalkan suami dan anak-anak mereka karena ibunya harus pergi seharian lebih.

tim penjemput KLASI Bdg
Tim KLASI Bandung (dari kiri ke kanan : Marina Noer, Patty Haris, Dinny KAA, F.B. Monika) dijemput mobil Metro TV (dokumen KLASI Bandung)

 

Hari Jumat pagi rombongan Tim KLASI Bandung dijemput oleh mobil dari Metro TV, kemudian meluncur ke rumah Mba Kemijem.

 

Mba Kemi, Rizky & Tim Klasi Bdg
Mba Kemi, Rizky dan Tim KLASI Bandung mejeng dulu di depan rumah Mba Kemi sebelum berangkat ke Jakarta (dokumen KLASI Bandung)

Mba Kemi dengan baju biru dan kerudung birunya terlihat cantik, siap bernagkat ke Jakarta didampingi Tim KLASI Bandung. Perjalanan dimulai sejak pukul 9.00 pagi start dari kawasan Dago kemudian menjemput Mba Kemi yang rumahnya berada di kawasan Bandung Timur. Perjalanan dari Bandung menuju studio Metro TV memakan waktu tujuh jam (lumayan panjang ya perjalanan teman-teman kita ini). Pada pukul 16.00 alhamdulillah rombongan tiba di Metro TV dengan selamat. Selama perjalanan alhamdulillah Rizky putra Mba Kemi juga sama sekali nggak rewel. Oh iya rombongan ini dari Bandung membawa ‘peralatan tempur’ loh! Yaitu berupa botol wadah asi perah dan termos es yang pernah digunakan oleh Mba Kemi untuk memerah dan menyimpan ASI perahnya.

IMG-20150209-WA0002
Sesaat setelah tiba di studio Metro TV (dokumen KLASI Bandung)

Sekitar pukul 19.00 shooting rekaman program acara Mata Najwa dimulai. Mba Kemi diberi kesempatan berbicara sekitar dua sampai tiga menit saja pada segmen pertama.

Najwa & Tim Klasi Bdg
Tim KLASI Bandung dan Najwa Shihab (dokumen KLASI Bandung)

Setelah selesai shooting rekaman Mata Najwa rombongan pulang ke Bandung. Jalanan menuju Bandung sangat macet, di jalan Rizky muntah-muntah mungkin terlalu capek seharian mengikuti kegiatan ibunya. Tim KLASI Bandung dan Mba Kemijem baru sampai rumah pada hari Sabtu, 7 Desember 2015 sekitar pukul 4.00 subuh.

Semoga saja kemunculan Mba Kemijem dan Tim KLASI Bandung di Metro TV pada shooting rekaman kemarin  yang penuh perjuangan dan melelahkan  ini dapat mengispirasi masyarakat Indonesia terutama para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

Update 11 Februari 2014 : sampai saat ini kami belum menerima informasi kapan akan ditayangkan

 
Referensi :
Re-Post Perjuangan ASI Mbak Kemijem
Buruh Pabrik Berjuang Demi ASI Eksklusif
Kemijem Seorang Buruh Pabrik Berjuang Memberikan ASI

 

Posted in Jalan-Jalan

Museum Geologi Bandung

 

 

geo1

geo2

geo3

geo4

geo5

geo6geo8Tanggal 8 Juli 2013 saya dan anak-anak mengunjungi Museum Geologi yang terletak di Jl. Diponegoro no 57 Bandung. Anak-anak penasaran ingin ke Museum Geologi untuk melihat fosil tulang-tulang peninggalan jaman purba.

Museum Geologi Bandung ini diresmikan pada 16 Mei 1929 bertepatan dengan pembukaan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-IV yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung, gedungnya keren banget loh! Peninggalan jaman kolonial Belanda bergaya arsitektur Art Deco. Berfungsi sebagai sarana laboratorium geologi dan museum untuk menyimpan dan memperagakan hasil survey geologi. Gak salah lagi kalau museum ini erat kaitannya dengan sejarah penyelidikan geologi di Indonesia yang sudah dimulai sejak tahun 1850. Pada saat itu lembaga yang mengkoordinasikan penyelidikan geologi adalah “Dienst van het Mijnwezen”

Untuk masuk ke dalam Museum kita harus membeli tiket masuk yang di jual di toko souvenir, harga tiketnya Rp 3000,- untuk umum dan Rp 2000,- untuk pelajar.
Jadwal buka Museum :
Senin-Kamis: 08.00-16.00 wib
Sabtu-Minggu: 08.00-14.00 Wib
Jumat : Tutup
Hari Libur Nasional : Tutup

Museum Geologi Bandung memiliki ratusan ribu koleksi batuan dan mineral serta puluhan ribu koleksi fosil, WOW!! Tapi hanya sebagian kecil saja yang dipamerkan di ruang museum, sedangkan sebagian besarnya disimpan di ruang dokumentasi. Nah, ruang museum yang dijadikan tempat pameran terdiri dari beberapa ruangan :
A. Ruang Geologi Indonesia yang terletak di sayap kiri
Peragaan yang ada di ruangan ini diawali dengan proses pembentukan bumi dalam tata surya keluarga matahari. Di sini terdapat koleksi meteorit dan tektit. Ada meteorit berukuran besar yang bisa kita pegang :). Selanjutnya digambarkan perkembangan kepulauan Indonesia sejak 50 juta tahun yang lalu hingga kondisinya sekarang menurut teori tektonik lempeng terkait yang menyebabkan terjadinya berbagai fenomena geologi seperti gempa bumi, tsunami, dan aktivitas gunung api. Kemudian fenomena dan gejala geologi utama dari masing-masing pulau besar di Indonesia. Di sini anak-anak pada heboh ketika melihat Pulau Kalimantan :). Di bagian lain terdapat berbagai jenis batuan sertuta mineral dan ditunjukkan cara mengenalnya. Ada juga ditampilkan berbagai kegiatan geologi baik di lapangan maupun di studio. Di bagian belakang menggambarkan penjelasan tentang gunung api di Indonesia. Di sini dijelaskan secara rinci bagaimana terbentuknya gunung api, bahan-bahan serta sajian maket gunung-gunung berapi di Indonesia.

B. Ruang Sejarah Kehidupan yang terletak di sayap kanan
Ruang sejarah kehidupan menggambarkan perkembangan kehidupan di muka bumi yang dimulai sejak kelahiran bumi 4,6 milyar tahun yang lalu. Terbentuknya litosfer,atmosfer,dan hidrosfer pada 3,8 milyar tahun lalu serta munculnya kehidupan awal berupa mikro oraganisme sejenis ganggang dan bakteri sekitar 3,5 milyar tahun yang lalu. Kemudian ditampilkan perkembangan kehidupan dari jaman ke jaman, mulai dari kehidupan di air hingga migrasi ke darat. Gambaran kehidupan secara detil dijelaskan di sana, disertai foto dan fosil-fosil yang berhasil ditemukan. Salah satu yang paling menarik buat anak-anak adalah adanya fosil Tyrannosaurus rex (T.Rex) yang dipajang di dalam ruangan ini. Kalau dulu anak-anak hanya melihatnya dari film atau buku-buku, sekarang anak-anak melihat langsung fosilnya dari dekat…ho..ho..ho..Keren!!! Nggak hanya T.Rex, ada juga fosil gajah (sinomastodon, Elephas dan Stegodon), badak (Rhinoceros), kuda nil (hippotamus), kerbau (bubalus) dan kura-kura raksasa (geochelone). Di bagian belakang terdapat ruangan khusus yang memajang berbagai replika fosil manusia purba di dunia dan Indonesia (homo erectus/java man).

C. Ruang Sumber Daya Geologi yang terletak di lantai 2
Naik ke lantai 2 di tengah-tengah ruangan terdapat beberapa maket yang menggambarkan eksplorasi minyak bumi di Indonesia. Ada maket kilang minyak dari berbagai perusahaan minyak yang ada di Indonesia seperti : Pertamina, Total, Chevron baik yang ada di darat maupun di laut. Anak-anak lagi-lagi heboh di sini karena mereka bisa melihat maket kilang minyak lepas pantai milik Pertamina di Balikpapan. Maketnya disajikan 3 dimensi dan diperlihatkan pengeboran pipanya sampai ke dasar laut/dasar bumi secara jelas. Kemudian kita masuk ruangan di sayap kiri. Di sini mengupas berbagai jenis potensi sumber daya mineral dan energi serta air tanah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ada berbagai jenis mineral logam, non logam serta batu mulia yang bisa kita lihat di ruangan ini. Konsep utama area pamer lantai 2 di sayap kiri ini adalah “GeoDigi”, yaitu penggabungan geologi dan digital yang dikemas sebagai sajian yang sifatnya edutaiment. Tujuannya agar pengunjung lebih leluasa dalam mengeksplorasi informasi secara tidak terbatas.

D. Outdoor Exhibition di halaman Museum
Di luar gedung museum di pojok halaman terdapat koleksi batuan dan fosil kayu. Taman siklus batuan yang memajang batuan menurut ‘siklus batuan’. Oh iya, di dekat toko suvenir juga terdapat mesin pengebor minyak bumi.

Seruuuu sekali mengunjungi museum ini, museum ini cocok sekali untuk dikunjungi oleh anak-anak sekolah . Penyajiannya bagus dan jelas, maketnya 3D, ada ruang GeoDigi dan terdapat banyak batuan serta fosil-fosil. Anak-anak nggak hanya bisa belajar dari buku teks pelajaran sekolah atau nonton filmnya saja, tetapi bisa langsung melihat aselinya bahkan bisa memegangnya (contoh : memegang meteorit besar) atau berfoto di depan fosil-fosil raksasa.

Sumber : Peta Petunjuk Museum Geologi Bandung

Posted in Jalan-Jalan

Museum Asia-Afrika, Mesjid Agung & Kantor Pos Bandung

Agustus 2013

kaa1

kaa2

kaa3

kaa4

kaa5

kaa6

kaa8

kaa9

kaa10Salah satu sahabat blogger saya sejak tahun 2006 adalah Dinny KAA . Tadinya hanya sekedar saling menyapa di blog masing-masing. Kebetulan pada saat itu kita punya minat yang sama di bidang perkuehan, kita pun bertemu pertama kalinya kopi darat di klub Dapur Bunda Bandung. Kita belajar bersama membuat dan menghias cake. Gak hanya sampai disitu, gara-gara si Ibu hebat ini, saya ikutan milis SEHAT dan ‘nyemplung’ di salah satu kegiatannya YOP di KLASI (Klub Peduli ASI) Bandung. Sampai saat ini persahabatan di antara kami masih terjalin dengan baik. Dan ketika liburan kemarin saya menyempatkan diri janjian bertemu Dinny untuk mengajak anak-anak ‘jalan-jalan’ kukurilingan kota Bandung.

Hari Sabtu, 30 Juni 2013 saya, adik bungsu saya dan anak-anak datang terlambat *maafkan gara-gara salah naik angkot*. Sebelumnya kami sudah janjian bertemu dengan Dinny dan anak-anaknya (Bang Daff dan Kak Akhtar) di Museum Asia Afrika Bandung.Bang Daff itu seumuran dengan Naufal, kalau Kak Akhtar umurnya di bawah Radit 2 tahun. Hari itu kita janjian jalan-jalan mengunjungi Museum Asia Afrika, Kantor Pos Besar, Mesjid Agung dan Museum Robot.

Karena rombongan saya datangnya terlambat, sementara rombongan Dinny sudah menunggu lama di Museum Asia Afrika, jadilah setelah bertemu sebentar di museum, Dinny dan anak-anaknya duluan berangkat ke Kantor Pos Besar. Saya dan anak-anak masuk ke Museum Asia Afrika duluan Buat anak-anak ini adalah kunjungan yang pertama kalinya ke Museum Asia Afrika.

Museum Asia-Afrika adalah museum politik luar negeri Republik Indonesia terletak di Gedung Merdeka Bandung. Gedung Merdeka ini dibangun pada tahun 1895 dulunya merupakan bangunan sederhana yang digunakan untuk tempat pertemuan orang-orang Eropa yang tinggal di Bandung. Sempat juga digunakan sebagai tempat minum-minum orang Jepang pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Setelah kemerdekaan RI, gedung ini digunakan untuk markas tentara Indonesia dan gedung pemerintahan. Kemudian pada tahun 1955 oleh Soekarno Presiden pertama RI, gedung ini dinamakan Gedung Merdeka sudah direnovasi dan digunakan untuk menyelenggarakan konperensi Asia-Afrika 18-24 April 1955.

Begitu masuk ke dalam, terdapat bola globe raksasa di tengah-tengah ruangan dekat meja informasi. Di depan globe raksasa terdapat bendera serta patung-patung para pemimpin negara-negara di Asia-Afrika yang mengikuti konperensi Asia-Afrika yang diadakan di gedung Merdeka Bandung. Patung-patung serta bendera perwakilan negara-negara Asia-Afrika tersebut menggambarkan suasana pembukaan konperensi Asia-Afrika pada tgl 18 April 1955.

Di samping patung-patung tersebut ada kursi rotan, kamera, mesin ketik dan mesin teleks yang digunakan pada saat penyelenggaraan konperensi Asia-Afrika. Di dindingnya terpasang foto-foto hitam putih dokumentasi suasana pada saat berlangsungnya konperensi. Ada sebuah layar tv yang merekam pidato Presiden Soekarno pada pembukaan konperensi, dengan memencet tombol yang ada di bawah layar, kita bisa mendengarkan suara Presiden Soekarno. Di sepanjang dinding terpasang foto-foto yang menggambarkan suasana dunia internasional pada saat sebelum konperensi, persiapan, pendahuluan dan hasil dari konperensi Asia-Afrika bagi dunia internasional.

Masuk ke Museum Asia-Afrika tidak dipungut biaya aliyas gratis. Jadwal kunjungan :
Senin : libur
Selasa-Kamis : 08.00-16.00 wib
Jumat : 14.00-16.00 wib
Sabtu-Minggu : 09.00-16.00 wib
Hari Libur Nasional : libur

Anak-anak tertarik sekali melihat bendera-bendera peserta konerensi Asia-Afrika yang ada di Museum ini. Oh iya, toiletnya bersih banget loh, keren! Selesai mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika, kita melanjutkan acara jalan-jalan *nyusul Dinny* ke Kantor Pos Besar Bandung. Jarak antara Museum dan Kantor Pos cukup dekat, sekitar 200m. Kita berjalan kaki sambil menikmati keindahan bangunan-bangunan peninggalan jaman Belanda yang terdapat di sepanjang Jl. Asia-Afrika.

Gedung Kantor Pos Besar Bandung pada awalnya dibangun pada tahun 1863. Mengalami renovasi beberapa kali dan gedung yang sekarang adalah hasil renovasi seorang arsitek Belanda yang bernama J Van Gendt. Sejak dahulu gedung ini digunakan sebagai kantor pos. Bangunan gedung saat ini masih mempertahankan keasliannya. Dekat pintu masuk ada kotak pos berukuran besar dan berwarna orange peninggalan jaman Belanda. Dalam gedung ini terdapat divisi filateli, saya dan Dinny membeli beberapa koleksi perangko dan kartu pos. Anak-anak pada heboh melihat koleksi perangko luar negeri yang dijual di sana. Saya pun membeli beberapa koleksi perangko, harganya mulai Rp 15.000-Rp 100.000 lebih tergantung jenis dan kelangkaannya. Buat yang hobby postcrossing seperti Dinny atau sekedar koleksi perangko seperti saya, atau senang melihat bangunan berdekorasi tempo doeloe, mengunjungi Kantor Pos Besar asyik juga loh! Selesai ‘ngeborong’ perangko di Kantor Pos Besar, kita jalan lagi menuju Mesjid Agung Bandung atau sekarang namanya menjadi Mesjid Raya Bandung.

Mesjid Raya Bandung letaknya di seberang Kantor Pos Besar, kita tinggal menyeberangi jalan melalui tangga penyeberangan untuk sampai ke sana. Tujuan kita ke Mesjid Raya Bandung adalah untuk naik ke menaranya. Mesjid Raya Bandung memiliki dua menara kembar, untuk bisa naik ke menara mesjid melalui lift. Kita harus membayar karcis naik ke menara sebesar Rp 3000/orang. Mungkin karena hari Sabtu mesjid penuh sekali, yang mau naik ke menara juga banyak, kita harus mengantri. Di atas menara yang tingginya 81 meter kita bisa melihat pemandangan kota Bandung dan sekitarnya. Turun dari menara pas masuk waktunya shalat dhuhur kita shalat dulu di sana. Suasana mesjid ramai sekali dan terkesan kumuh karena halaman dan pelataran mesjid dipenuhi PKL (pedagang kaki lima). Lantai di pelataran mesjid kotor karena banyak yang makan dan buang sampah sembarangan di sana. Tempat wudhu dan kamar mandinya pun kotor dan bau sekali. Sebetulnya sayang sekali, mesjid yang harusnya bisa jadi salah satu icon kota Bandung ini kondisinya sangat memprihatinkan. Jauh sekali keadaannya dengan mesjid Islamic Center Samarinda yang berdiri megah dan cantik sampai ke dalam-dalamnya (termasuk tempat wudhu dan kamar mandi yang sangat bersih).

Selesai shalat dhuhur kita melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Food Court Yogya Kepatihan untuk makan siang. Daerah Alun-Alun Bandung memang terkenal dikuasai oleh PKL (pedagang kaki lima) membuat suasana menjadi sangat kumuh, karena para pedangang tidak tertib, mereka jualan seenaknya saja, bahkan sampai mengambil setengah jalanan yang seharusnya igunakan untuk kendaraan bermotor. Jalanan jadi ruwet dan macet, angkot mengetem seenaknya, para pejalan kaki tidak punya tempat khusus untuk berjalan kaki, dan menjadi tidak aman untuk berjalan kaki apalagi membawa anak-anak.

Kalau melihat kepadatan dan keruwetan yang ada di kota Bandung, saya jadi kangen dengan suasana di Balikpapan. Di sana suasananya bersih, tenang dan damai.

Yogya Kepatihan rupanya sedang direnovasi sebagian. Food courtnya berada di lantai paling atas. Jenis makanan yang ada di sana bertambah banyak. Karena weekend suasananya sangat ramai. Selesai makan siang kita melanjutkan perjalanan ke museum robot yang terletak di Jl Sunda. Dari Jl. Kepatihan naik angkot jurusan Stasiun-Gedebage yang berwarna hijau stabilo, nanti turun di Jl. Sunda. Sayangnya ketika kita sampai di museum robot, ternyata tutup. Anak-anak kecewa 😦 kita cuma bisa lihat dari luar koleksi mainan robot yang terdapat di dalamnya.

Kita mengakhiri acara jalan-jalan di museum robot. Saya pun berpisah dengan Dinny, Bang Daff dan Kak Akhtar. Perjalanan hari itu asyik sekali, menyusuri jalan Asia-Afrika dan daerah Alun-Alun Bandung, mengunjungi Museum bersejarah, menikmati pemandangan bangunan-bangunan kuno peninggalan jaman Belanda, melihat kota Bandung dari atas menara serta menambah wawasan dan pengalaman untuk anak-anak dengan biaya yang murah meriah. Ternyata mengajak anak berwisata itu nggak harus yang mahal-mahal loh!

Hatur nuhun nya Din, ditunggu kukurilingan selanjutnya…hehehe 🙂