Kemarin siang, sepulang sekolah anak bungsu saya bercerita tentang temannya yang mimisan di kelas. “ Ma, tadi teman ku ada yang mimisan. Terus sama Bu Guru disuruh mendongakkan kepalanya dan hidungnya yang keluar darah dikasih daun sirih. Itu kan bahaya ya Ma. Harusnya kalau lagi mimisan kepalanya nggak boleh dongak ke atas, tapi harus tunduk ke bawah, sambil pencet hidung yang keluar darah.” Demikian seloroh anak bungsu saya yang duduk di kelas 3 SD.
Si bungsu sejak kecil memang sering mengalami mimisan. Jika sudah mimisan, darah yang mengalir dari hidung jumlahnya cukup banyak dan berhentinya agak lama. Ia mimisan jika mengalami suhu udara yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), ketika kurang istirahat, ketika batuk pilek dan kalau dia sering korek-korek lubang hidungnya. Seringkali mimisan terjadi pada tengah malam ketika semua anggota keluarga sedang tertidur pulas. Hal ini sering membuatnya panik. Oleh karena itu, sejak batita saya sudah mengajarinya cara menanggulangi mimisan. Sehingga ia sudah terbiasa menangani sendiri tatkala hidungnya mimisan.
Tak banyak orang yang tahu cara tepat untuk menangani mimisan. Biasanya jika mimisan, langsung menengadahkan/mendongakkan kepala sambil menyumbat hidung dengan kapas/tissue/ daun sirih. Entah dari mana kebiasaan ini berasal, tapi secara turun temurun beginilah yang terjadi di kalangan masyarakat. Hal ini saya juga alami sebelum pada akhirnya saya membaca cara menangani mimisan dari sumber yang akurat. Mungkin tujuan menengadahkan kepala supaya darah dari hidung tidak mengucur keluar.
Padahal cara menghentikan mimisan seperti ini berbahaya karena darah bisa masuk ke saluran pernafasan atau pencernaan. Jika darah masuk ke saluran pernafasan bisa menyebabkan tersedak. Bahkan bisa menyebabkan penyakit pneumonia karena darah terkontaminasi dengan bakteri. Dan jika masuk ke saluran pencernaan bisa menyebabkan mual dan muntah.
Lalu bagaimana cara yang tepat untuk menangani mimisan? Jika terjadi mimisan, jangan panik. Yang harus kita lakukan adalah menghentikan perdarahannya.
1. Hentikan aliran darah. Berdiri atau duduk dengan kepala ditegakkan, bersandar ke depan (jaga kepala tetap lebih tinggi dari jantung). Untuk mengurangi tekanan, dan mencegah darah masuk ke kerongkongan serta tenggorokan, jangan menjatuhkan kepala ke arah belakang (mendongak). Jika darah masuk ke kerongkongan dapat menimbulkan muntah karena lambung teriritasi. Atau jika darah masuk ke tenggorokan/saluran nafas bisa menimbulkan tersedak.
2. Jepit hidung. Jepit kedua lubang hidung menggunakan ibu jari dan telunjuk, hingga menekan septum (pembatas) hidung. Biarkan bernapas melalui mulut. Jepit selama 5-10 menit.
3. Kompres dingin ( dengan es yang dibungkus kain atau kain yang direndam air dingin) letakkan di hidung.
4. Beri minuman manis , es krim, dll , kepada anak yang mengalami mimisan untuk membantu menghilangkan rasa darah yang mungkin tertelan.
5. Setelah darah berhenti, jaga supaya TIDAK : menyentuh, mengorek-ngorek hidung, membuang ingus , melakukan aktivitas berat , dan menyumbat hidung dengan kapas, karena saat kering akan susah dikeluarkan bahkan dapat menimbulkan pendarahan baru.
Harus menghubungi dokter jika :
1. Mimisan tidak berhenti dalam 20 menit
2. Mimisan kembali terjadi tak lama setelah berhenti
3. Mimisan terjadi akibat kecelakaan yang menimpa kepala atau hidung
4. Mimisan terjadi berulang, disertai perubahan kondisi fisik (pucat, kurus)
Sumber : www.milissehat.web.id www.mayoclinic.com www.kidshealth.com, http://www.facebook.com/fbmonika/
anak2 sudah paham cara menangani mimisan..karena mereka sering juga bu.
LikeLike
Sengaja saya share ttg mimisan ini Bu, krn masih banyak yg salah penanganan. Dan mengajarkan sejak dini ke anak2 cara menangani mimisan krn nyatanya ngga semua org tau cara menanganinya yg benar
LikeLike
Sya baru tahu ttg cara yg benar penanganan mimisan.
Thx infonya
LikeLike
Sama2, terima kasih sudah mampir, semoga tulisan saya bermanfaat.
LikeLiked by 1 person
Baru tahu saya kalo ga boleh mendongak gt. DUlu jaman sekolah sy juga srg mimisan kalo kecapean. Trus diganjel kapas karena ga ada daun siirih. Nice share Mak.
LikeLike
Iya, duluuu saya juga begitu.
Sama2 Mak Vhoy 😉
LikeLike
Senasip mbak. Ragil saya klas 1 SD percis sama saya, sering mimisan, jadi lumayan updt ttg mimisan.. terakhir mimisan saat kuliah gara2 ospek dijemur kepanasan..hehehe
LikeLike
Insyaallah,kalau sudah dibekali cara penanganan yg benar nggak terlalu khawatir ya Bunda
LikeLike
Iya, bener..emang ga boleh mendongak. Pinternya si bungsu, lain kali adek sudah bisa kasih tahu bu guru dengan santun tentang cara penanganan mimisan nih^^
LikeLike
iya Tante Irly, ini udah kesekian kalinya si bungsu cerita ttg ini dan saya udah sering mergokin guru yg masihnyuruh murid mendongakkan kepala saat mimisan 😦 makanya soal mimisan ini kudu disebarluaskan lagi
LikeLike
Hihi.. jadi ingat pas jaman kecil pernah mimisan langsung disumbat dengan daun sirih. Nice info mak..
LikeLike
sama Mak…aku pun waktu masihkecil ya begitu caranya, lahhh taunya salah
LikeLike
ih…. selama ini aq taunya kalo mimisan emang harus ngedongak dan hidungnya di kasih daun sirih. thank you infonya ya ira 😀
LikeLike
Hehe…samaa. Iya sama2 🙂
LikeLike