Posted in Renungan

Idul Adha 1436 H

image

Idhul Adha tahun ini saya bersyukur sekali karena bisa merayakannya bersama orang tua saya. Mereka datang ke Jakarta menggunakan travel. Membawa 2 kardus besar yang menyelamatkan hidangan lebaran di sini karena isinya makanan semua 🙂 .

Mama membawa lontong, gulai kambing, soto ahri, buah jeruk, brownies prima rasa, bolu kukus ubi cilembu, pisang molen, sayuran mentah, batagor burangrang dll semua jumlahnya dobel ( untuk saya dan adik ). Kulkas saya sampai penuhhhh.

Lebaran kok kayak mau pesta aja ya. Dari kemarin sibuk masak untuk persiapan lebaran.

Sebetulnya bukan soal kemeriahannya sih. Ya, alhamdulillah dikasih rejeki sama Allah untuk berkurban dan menyiapkan hidangan lebaran. Bisa kumpul keluarga, silahturahim, makan bareng.

Sebetulnya saya terharu sekali pada kedua orang tua dan mertua saya. Kasih mereka tak terkira sepanjang masa. Setiap kali datang mengunjungi anak-anaknya, selalu membawa bawaan yang cukup berat. Isinya nggak lain adalah aneka makanan kesukaan anak dan cucunya. Padahal saya sudah wanti-wanti, jangan bawa apa-apa, cukup baju ganti dan keperluan pribadi saja. Kasihan, mereka udah pada sepuh. Tapi mereka abaikan, demi rasa sayangnya pada kami.

Bagi mereka, melihat kami para anak dan cucunya bahagia sudah cukup. Tak pernah menuntut imbalan atau balas budi apapun. Padahal sejak kecil mereka yang merawat dan membesarkan kami, mengantarkan kami lulus sekolah, mendapatkan jodoh, pekerjaan dan sampai sudah bercucu pun. Tak henti-hentinya mereka curahkan perhatian serta kasih sayangnya pada kami.

Pukul 3.30 pagi mereka sudah bangun, mengambil air wudhu, lalu shalat tahajud sampai adzan subuh berkumandang. Pagi, siang dan malam tak henti mereka mendoakan kami, anak-anak dan cucunya.

tarik nafas panjang

Ingin membalas semua budi baik mereka. Tapi bisa kah? Mungkin bisa dengan cara menjadi orang yang soleh dan solehah, agar Allah SWT sayang dan mengijabah doa-doa kita. Meneladani kesolehan nabi Ibrahim, Rasulullah dan orang-orang soleh. Mendidik anak cucu agar menjadi orang-orang yang soleh dan solehah. Mama saya selalu bilang ,” Untuk menjadi orang yang soleh itu harus berkorban dan berjuang Ra!” Berkorban untuk melawan hawa nafsu, ikhlas dan tawakal hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Berjuang menaklukkan rasa malas beribadah, rasa sombong, iri dengki, berburuk sangka dll.  Mungkin inilah makna dari perayaan Idul Adha tahun ini bagi saya.

Semoga Allah SWT selalu menjaga kedua orang tua dan mertua saya. Diberikan kesehatan, umur yang barokah dan kebahagiaan di masa tuanya. Aamiin.

Posted in #BukanSuperMom, curcol

Masak Untuk Lebaran Haji

sambal goreng dan kerupuk

Mau cerita soal masak memasak. Udah pada tahu kan saya nggak suka masak? iya, udah sampe bosen dengernya

Menjelang lebaran haji besok lusa , saya hari ini mulai mencicil bikin masakan. Semua ini dikarenakan Mama dan Bapak saya punya rencana lebaran di rumah saya. Karena Mama dan Bapak ke Jakarta, adik , istrinya dan anaknya  juga pasti datang ke rumah. Senang sih,  siapa yang ngga senang didatangi sama ortu dan adik. Masalahnya, saya jadinya harus masak menu lebaran, seperti : ketupat, opor ayam, gule, sambal goreng kentang+hati sapi dan acar plus kerupuk and sambal rawit.  Weww!

Kalau untuk orang serumah saya PD aja masak menu lebaran seperti itu. Soalnya suami dan anak-anak sudah sangat memaklumi hasil dan rasa masakan buatan saya yang nggak enak . Dan masaknya kan cuma untuk berempat, bisa lah. Lha lebaran haji besok, saya harus masak untuk lebih dari 4 orang dengan menu yang sekian banyak jenisnya…hmmm.

Yang lebih menegangkan lagi, ada Mama saya. Mama ini kan jago lah kalo masak-masak begini. Kalau lebaran idul fitri, Mama selalu menyajikan masakan lebaran yang enak banget rasanya. Nggak kayak anaknya yang satu ini. Ah, nggak tau ya kok saya nggak PD gara-gara nanti masakan saya mau dihidangkan ke Mama pas lebaran. Mau minta tolong ke Mama, yeee….gimana sih, kasihan donk Mama. Harusnya kan tuan rumah menjamu tamu. Tamu nggak usah ikut-ikutan repot lah.

Oke, dari hari Minggu saya sudah berpikir keras membuat rencana masak-masak. Dimulai dari bikin ketupat. Saya sudah pernah bikin ketupat, kalau lebaran haji. Tapiiii…..ketupat buatan saya teksturnya aneh. Ya, kalau sama suami dan anak-anak mah dimakan habis sih. Tapi kalau disajikan untuk Mama dan Bapak??….errr…. Oke, kan ada tukang lontong sayur yang suka lewat depan rumah. Lontongnya enak tuh, pulen. Saya mau pesan aja ke dia.Eh, taunya pas saya tanya, si tukang lonsay mau libur H-1 lebaran haji sampai hari Sabtu…..yaaah 😦 . Mau pesan ke pakde sayur, tadi nggak jualan..hadeuhh. Gimana ini teh, kayaknya harus bikin sendiri deh.

Eh, tadi pagi Mama telpon, nawarin ke saya mau dibawain lontong nggak? 🙂 hahahaha….Mama tau aja 🙂 . Ya udah saya pesan lontong dari Bandung daripada ketupat saya besok nggak karuan hasilnya…sekalian sama gulai kambingnya….terima kasih Mama, maaf ya Ma jadi ngerepotin. Untung Mama nggak bikin sendiri, tapi beli dari langganannya makanya saya mau nitip juga.

Sip, lontong sama gulai sudah beres. Sekarang tinggal bikin sambal goreng kentang + hati sapi. Saya udah belanja kentang 6 kg (buanyakkkk banget ini kayak bikin cateringan aja). Mulai tadi pagi nyicil masak ini, alhamdulillah sudah matang. Lalu saya menggoreng kerupuk. Tadi pagi beli kerupuk di pasar 1/4 kilo jadinya 1 wadah kerupuk yang jumbo. Besok tinggal bikin acar , sambal rawit dan masak opor ayam (tadi udah beli bumbunya di si Tante tukang bumbu di pasar).

Gambatte!!

Kalau kamu…iyaaa kamu, masak apa untuk lebaran haji nanti?

Posted in Jalan-Jalan, kuliner

Kuliner Sumedang | Rumah Makan Mah Nini

image

Sumedang adalah tanah kelahiran Mama Mertua, minimal setahun sekali keluarga besar suami berkunjung ke Sumedang untuk bersilahturahim dengan sanak saudara di sana. Letak Sumedang tidak jauh dari Kota Bandung sekitar 45 km saja. Jika menggunakan kendaraan pribadi bisa ditempuh selama 2 jam perjalanan. Kampung halaman Mama Mertua ada di kecamatan Buah Dua, dari Sumedang masih menempuh waktu sekitar 1 jam lagi ke arah utara/ Indramayu.

Biasanya untuk melepas lelah dan mengisi perut yang keroncongan di  perjalanan, kami mampir di sebuah rumah makan favorit keluarga. Rumah makan yang menyajikan kuliner khas sunda yang rasanya uenaaaakkkk banget. Namanya Rumah Makan “Mah Nini”. Tepatnya berada di pinggir  jalan raya Legok-Paseh (kalau dari Sumedang  ke arah Kadipaten, Mah Nini ini ada di sebelah kanan jalan).

Mah Nini

Di Mah Nini makanan disajikan secara prasmanan. Kamu bisa mengambil sendiri makanan yang kamu mau. Ada banyak pilihan jenis masakan khas sunda yang bisa kamu nikmati di rumah makan Mah Nini. Kamu bisa bingung mau pilih yang mana, karena semua kelihatan menggiurkan dan memang rasanya lezat ( lihat aja ibu yang ada di foto itu, bingung mau memilih yang mana karena semuanya enak-enak 🙂 ! ) . Kalau menurut saya, rasa masakan di Mah Nini ini original banget masakannya orang sunda.

Ngomongin masakan khas sunda, udah pasti bakalan ketemu sama sambal dan lalapan (ini hukumnya wajib). Ada tiga macam sambal yang tersedia, yaitu sambal terasi, sambal tomat dan sambal mentah. Sambal ini selalu berdampingan dengan lalapan. Lalapannya ada dua macam, yaitu lalap mentah : selada air, timun, terong bulat, daun tespong, daun kenikir, leunca. Dan lalapan matangnya ada : buncis, labu siam, dan keciwis.  Tersedia juga berbagai macam tumis sayuran, seperti tumis ampas kedelai hitam, daun bawang muda, daun sampeu, terong, sawi putih campur wortel, paria, dan urab. Ada juga sayur asam dan kacang merah. Selain tumis sayuran ada lagi tumis kulit kepala sapi, cumi asin, tahu, dll. Lauknya juga banyak pilihan, ada tahu, tempe bacem, ayam opor, semur daging, semur tahu, ayam goreng, ikan goreng, pindang ikan mas ( ikannya dari sawah bukan dari kolam), pepes ayam, pepes ikan asin peda, dan ada burung punai goreng.

*glek* nulisnya sambil nelen liur sendiri

Kalau favorit anak-anak makan burung punai goreng. Sedangkan favorit saya tumis kulit kepala sapi, ampas kedelai hitam dan sambal lalap. Kalo Mama Mertua favoritnya makan pindang ikan mas. Favorit suami saya? Wah buat dia semua yang ada di meja adalah favoritnya…hehehe.  Saya pernah bungkus si pindang ikan mas ini, dibawa ke Bandung. Rasanya enak, beda dengan ikan mas yang dipelihara di kolam. Ikan mas yang dipelihara di sawah jauh lebih gurih. Tapi pindang ikan mas ini bukan dimasak presto duri lunak, jadi hati-hati ya jangan sampai tertusuk durinya. Habis makan, jangan langsung pergi ya, tapi bayar dulu di kasir …hehehe.

Dari tadi ngomongin soal lezatnya aja, gimana nih harganya? Soal harga, hmm….kata Mama Mertua, makan di sini harganya lebih murah dibandingkan dengan di rumah makan lainnya. Tempatnya nggak terlalu besar tapi bersih rapi. Lantainya keramik putih, meja makan dan bangkunya dari kayu jati. Di bagian belakang rumah makan ada toilet kalau kamu mau numpang ke toilet. Ya cocok lah buat tempat persinggahan untuk mengisi perut yang lapar. Buat yang melakukan perjalanan Sumedang-Cirebon, boleh lah mampir untuk mencicipi masakan sunda di Mah Nini.

 

 

 

Posted in curcol

Cinta Sejati

love
http://www.etsy.com

 

Dan menurut saya, sejatinya sebuah Cinta itu harus berlandaskan kecintaan kita pada Tuhan. Saling menjaga, saling menasehati, saling mengingatkan satu sama lain untuk tetap berada di jalan yang lurus dan benar. Mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sehingga alangkah bahagianya jika nanti di surga kita bisa berkumpul lagi dengan suami/istri yang kita cintai selama di dunia.

 

Hanya selang sebulan, saya kehilangan dua orang kakek karena meninggal dunia. Yang pertama adalah suami dari adiknya almarhum nenek  (sebutlah Kakek M) dan yang satunya lagi adalah kakeknya suami saya (sebutlah Kakek W).

Bukan, bukan soal penyebab meniggalnya yang akan saya bahas. Kali ini saya akan membahas tentang cinta sejati. Loh, apa hubungannya dengan kedua kakek  saya yang menigngal tadi?

Kakek M tutup usia pada umur 80 tahunan, ia meninggalkan seorang istri yang  umurnya hanya terpaut sedikit lebih muda darinya. Sedangkan Kakek W  tutup usia pada umur 90 tahunan lebih dan meninggalkan istrinya yang berumur satu tahun lebih tua. Kedua nenek sangat sedih ditinggal mati suaminya.

Usia pernikahan Kakek M dan Nenek  M  sekitar 60 tahunan dan Kakek W dan Nenek W sekitar 70 tahunan. MasyaAllah. Saya berdecak kagum dengan panjangnya usia pernikahan mereka. Berpuluh-puluh tahun hidup bersama dalam ikatan pernikahan, hanya maut yang memisahkan (kayak lirik lagu White Lion “Till Death Do Us Part”). Kok bisa ya awet begitu? Apakah ini yang disebut cinta sejati?

Sebuah pernikahan tentu bukan sekedar ceremony belaka. Karena menikah adalah dua orang laki dan perempuan yang berjanji di hadapan Tuhan, mengikatkan diri satu sama lain untuk mengarungi samudra kehidupan bersama. Sampai kapan? Idealnya sampai maut memisahkan, seperti Kakek M dan Kakek W.

Apa iya ketika menikah memang sudah ada cinta di antara mereka? Bagaimana kalau pernikahan mereka adalah hasil perjodohan? Apa mungkin cinta itu datang setelah mereka terikat pernikahan? Dari mana cinta sejatinya muncul? Lalu bagaimana mereka bisa awet sampai berpuluh tahun hidup bersama ?

Pertanyaan ini muncul dalam kepala saya, karena yang saya tau menjalani pernikahan apalagi awet sampai puluhan tahun  itu  tidak mudah. Setelah ceremony berakhir, kedua pasangan yang baru menikah memasuki babak baru dalam kehidupan mereka. Pasangan yang berasal dari dua individu yang berbeda ini harus bisa saling menjaga cinta mereka, menghargai, percaya satu sama lain,menerima kekurangan, menyamakan visi  misi hidupnya, dan lain-lain.  Kalau ini adalah hal yang mudah, saya yakin nggak akan ada perceraian.

Okelah, katanya asal dilandasi CINTA semuanya akan baik-baik saja. Benarkah? Cinta yang bagaimana? 12 tahun yang lalu  waktu masih baru nikah, ya saya percaya everything is gonna be ok asal ada cinta. Sambil saya belum tau tuh cinta yang kayak gimana? Cinta yang diartikan dengan mencurahkan perhatian pada pasangan, atau pokoknya dunia milik kita berdua, yang lain pada ngontrak gitu ya.

Kalau saya melihat ada pasangan yang kelihatannya mesra terus, kemana-mana barengan terus, usia pernikahannya pun mencapai puluhan tahun seperti kakek M dan kakek W. Apa nggak mungkin di suatu waktu datang kepada pasangan ini sebuah badai yang memporakporandakan kepercayaan dan CINTA  di antara mereka? Sementara saya yakin, di setiap pernikahan pasti ada banyak cobaan, ada banyak sekali badai yang ingin  menceraiberaikan biduk rumah tangga. Apa pun bentuknya, bisa karena perselisihan keluarga, perselingkuhan, ekonomi, KDRT, salah satu ada yang sakit, masalah anak, dan lain-lain.

Lalu jika ada  rumah tangga yang  tetap harmonis, rukun, dan mesra terus sampai puluhan tahun….Jangan salah, di baliknya ada banyak perjuangan  dan pengorbanan dari pasangan istri dan suami . Berjuang untuk menurunkan ego,  untuk mau memaafkan pasangan,  untuk mau menerima kembali pasangannya dan mempertahankan rumah tangga…sampai maut memisahkan.

Buat saya inilah yang disebut dengan cinta sejati. Cinta yang nggak hanya diwujudkan dengan kata-kata yang indah atau berbagai macam hadiah.Dan menurut saya, sejatinya sebuah Cinta itu harus berlandaskan kecintaan kita pada Tuhan. Saling menjaga, saling menasehati, saling mengingatkan satu sama lain untuk tetap berada di jalan yang lurus dan benar.  Mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sehingga alangkah bahagianya jika nanti di surga kita bisa berkumpul lagi dengan suami/istri yang kita cintai selama di dunia.

Bagaimana cinta sejati menurut mu?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Posted in Balikpapan, Sahabat

Undian Berhadiah, Apa Penipuan?

hadiah mobil
gambar : koleksi pribadi

Kalau sedang jalan-jalan di mall atau masuk ke mini market sering melihat spanduk dan brosur undian berhadiah kan? Atau kalau di bank jika sedang mengadakan event tertentu terpampang sebuah mobil diparkir di atas panggung, dihiasi oleh pita layaknya sebuah kado. Mobil tersebut biasanya merupakan hadiah utama untuk nasabah yang memenangkan undian. Tak hanya itu, undian berhadiah banyak sekali diadakan oleh produk-produk konsumtif seperti : makanan ringan, minuman, sabun dan lain-lain.

Hari gini, percaya sama kupon undian berhadiah?? Apa nggak takut kena tipu? Hal tersebut yang ada dalam benak saya tatkala melihat bermacam-macam iklan tentang undian berhadiah tersebut.

Bagaimana tidak, teman sekantor saya (D) ada yang pernah nyaris uang tabungannya terkuras gara-gara hal ini. Ceritanya, D mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai penyelenggara undian berhadiah sebuah produk detergent. Orang ini memberitahu bahwa D keluar sebagai pemenang utama mendapatkan sebuah mobil. Lalu ia diminta untuk datang ke Jakarta untuk proses pengambilan hadiah. Namun, sebelumnya ia diminta untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening seseorang. D luar biasa girangnya mendapat kabar ini. Berasa mimpi katanya. Namun ia bingung bagaimana caranya pergi ke Jakarta sedangkan dia buta tentang Jakarta. Selain itu D keberatan jika harus mentransfer uang terlebih dahulu, karena nggak punya uang sebesar itu. Kabar ini D sampaikan kepada kami rekan-rekan kantornya. Entah mungkin karena D terlalu gembira mendapat kabar bahagia ini sehingga mengalahkan logikanya. Saat itu D belum melakukan cross check mengenai kebenaran kabar yang diterimanya betul apa cuma penipuan. Kami sebagai temannya langsung mengingatkan kalau sebaiknya D cross check terlebih dahulu dengan menelpon customer service produk detergen tersebut (di kemasan tertera nomor telponnya). Singkat cerita, akhirnya teman saya batal menerima hadiah utama sebuah mobil. Karena ternyata kabar yang ia terima adalah bohong alias modus penipuan. Dia selamat karena tidak sempat menstransfer sejumlah uang yang disyaratkan si penelpon.

Tapi, apa betul semua undian berhadiah itu adalah penipuan?

Kalau cerita teman saya (sebutlah Mba R) lain lagi. Waktu itu saya ingat hampir pukul 9 malam, tiba-tiba ada bbm masuk ke hp saya. “Ra, saya dapat hadiah mobil!” begitu bunyinya. Antara percaya nggak percaya saya baca bbm dari Mba R. Lalu saya jawab, “Hati-hati Mba, jangan-jangan Cuma nipu.” Kemudian bbm saya dibalas lagi olehnya, “Besok antarkan saya ke mall untuk konfirmasi ya.”

Keesokan paginya kami bertemu di sekolah. Mba R cerita, ia memang pernah memasukkan dua lembar kupon undian di mall yang menghubunginya semalam. Tapi siapa sangka kalau dirinya  yang keluar sebagai pemenang utama. Supaya nggak penasaran kami mendatangi mall penyelenggara undian berhadiah tersebut. Setelah konfirmasi di bagian lobby customer service mall, ternyata benar Mba R keluar sebagai pemenang utamanya, berhak mendapatkan sebuah mobil.

Rupanya semalam diadakan acara penarikan undian hadiah di mall, acara ini dihadiri oleh manajemen mall, notaris, dan undangan lainnya. Setelah namanya Mba R keluar sebagai pemenang utama, panitia langsung menghubungi Mba R melalui telepon saat itu juga dari panggung. Speaker hp sengaja dikeraskan dan menggunakan mike supaya semua orang yang hadir dapat mendengar. Saat itu Mba R sedang berada di rumah bersiap ke peraduan. Tiba-tiba mendapat telpon yang mengabarkan jika dirinya memenangkan hadiah sebuah mobil . Mba R tidak langsung percaya dengan kabar yang diterimanya. Ia tidak banyak bicara dan ketika ditanya sekarang posisi Mba R ada dimana, ia jawab dengan singkat, “Maaf, saya lagi di luar kota.” Bukannya nggak senang dapat kabar seperti itu tapi saat itu Mba R masih ragu dan curiga….jangan-jangan ini penipuan, apalagi telponnya malam-malam menjelang jam tidur.

kaltim pos
gambar : koleksi pribadi

Mba R baru percaya kalau dirinya benar-benar mendapatkan hadiah mobil setelah ada penjelasan dari pihak mall yang kami datangi. Siang harinya Mba R dihubungi oleh wartawan koran lokal yang bermaksud untuk mewawancarainya sehubungan dengan keluarnya Mba R sebagai pemenang utama. Kalau nggak salah selang dua hari, beritanya dimuat di koran (ini fotonya). Selanjutnya dibimbing oleh pihak manajemen mall Mba R dibantu untuk mengurus pengambilan mobil. Singkat cerita, akhirnya  mobil diserahterimakan ke tangan Mba R.

Waaah beruntung sekali ya Mba R, nggak nyangka dia berhasil mendapatkan hadiah utama. Ternyata nggak semua undian itu cuma modus tipu-tipu.

Nah, bagaimana caranya supaya nggak kena tipu undian berhadiah ? Berikut tipsnya :

  1. Bersikap tenang dan tidak panik.  Mendengar kabar jadi pemenang undian biasanya reaksinya langsung heboh. Boleh senang dan heboh, tapi tetap menjaga supaya pikiran tetap jernih dan tidak panik. Biasanya jika kita panik semakin mudah dijadikan sasaran empuk penipuan.
  1. Cross check lagi ke pihak penyelenggara .   Setelah mendapatkan pengumuman atau telepon bahwa kita keluar sebagai pemenang undian, sebaiknya lakukan cross check ke pihak penyelenggara.
  1. Beritanya dimuat di media massa atau media sosial pihak penyelenggara
  2. TIDAK ada pungutan biaya apapun kecuali membayar pajak hadiah sebesar 25% dari nilai hadiah

Mengenai pajak hadiah, itu tergantung penyelenggara undian. Ada yang ditanggung penyelenggara, ada yang ditanggung oleh pemenang. Kebanyakan sih pajak hadiah ditanggung oleh pemenang. Membayar pajak hadiah bukan transfer ke rekening atas nama seseorang, namun langsung ke rekening kas negara. Dan tentu saja ada beberapa dokumen resmi dari kantor pajak yang harus diurus.

Jadi, bagaimana nih? Mau mencoba peruntungan dengan mengikuti undian berhadiah? Kenapa enggak?? Selamat berburu hadiah, semoga beruntung yaa!!

Posted in Kesehatan

Say No Saat Mimisan

stopping Nosebleed
gambar : http://www.drugs.com

Kemarin siang, sepulang sekolah anak bungsu saya bercerita tentang temannya yang mimisan di kelas. “ Ma, tadi teman ku ada yang mimisan. Terus sama Bu Guru disuruh mendongakkan kepalanya dan hidungnya yang keluar darah dikasih daun sirih. Itu kan bahaya ya Ma. Harusnya kalau lagi mimisan kepalanya nggak boleh dongak ke atas, tapi harus tunduk ke bawah, sambil pencet hidung yang keluar darah.” Demikian seloroh anak bungsu saya yang duduk di kelas 3 SD.

Si bungsu sejak kecil memang sering mengalami mimisan. Jika sudah mimisan, darah yang mengalir dari hidung jumlahnya cukup banyak dan berhentinya agak lama. Ia mimisan jika mengalami suhu udara yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), ketika kurang istirahat, ketika batuk pilek dan kalau dia sering korek-korek lubang hidungnya. Seringkali mimisan terjadi pada tengah malam ketika semua anggota keluarga sedang tertidur pulas. Hal ini sering membuatnya panik. Oleh karena itu, sejak batita saya sudah mengajarinya cara menanggulangi mimisan. Sehingga ia sudah terbiasa menangani sendiri tatkala hidungnya mimisan.

Tak banyak orang yang tahu cara tepat untuk menangani mimisan. Biasanya jika mimisan, langsung menengadahkan/mendongakkan kepala sambil menyumbat hidung dengan kapas/tissue/ daun sirih. Entah dari mana kebiasaan ini berasal, tapi secara turun temurun beginilah yang terjadi di kalangan masyarakat. Hal ini saya juga alami sebelum pada akhirnya saya membaca cara menangani mimisan dari sumber yang akurat. Mungkin tujuan menengadahkan kepala supaya darah dari hidung tidak mengucur keluar.

Padahal cara menghentikan mimisan seperti ini berbahaya karena darah bisa masuk ke saluran pernafasan atau pencernaan. Jika darah masuk ke saluran pernafasan bisa menyebabkan tersedak. Bahkan bisa menyebabkan penyakit pneumonia karena darah terkontaminasi dengan bakteri. Dan jika masuk ke saluran pencernaan bisa menyebabkan mual dan muntah.

Lalu bagaimana cara yang tepat untuk menangani mimisan? Jika terjadi mimisan, jangan panik. Yang harus kita lakukan adalah menghentikan perdarahannya.

1. Hentikan aliran darah. Berdiri atau duduk dengan kepala ditegakkan, bersandar ke depan (jaga kepala tetap lebih tinggi dari jantung). Untuk mengurangi tekanan, dan mencegah darah masuk ke kerongkongan serta tenggorokan, jangan menjatuhkan kepala ke arah belakang (mendongak). Jika darah masuk ke kerongkongan dapat menimbulkan muntah karena lambung teriritasi. Atau jika darah masuk  ke tenggorokan/saluran nafas  bisa menimbulkan tersedak.

2. Jepit hidung. Jepit kedua lubang hidung menggunakan ibu jari dan telunjuk, hingga menekan septum (pembatas) hidung. Biarkan bernapas melalui mulut. Jepit selama 5-10 menit.

3. Kompres dingin ( dengan es yang dibungkus kain atau kain yang direndam air dingin) letakkan di hidung.

4. Beri minuman manis , es krim, dll , kepada anak yang mengalami mimisan untuk membantu menghilangkan rasa darah yang mungkin tertelan.

5. Setelah darah berhenti, jaga supaya TIDAK : menyentuh, mengorek-ngorek hidung, membuang ingus , melakukan aktivitas berat , dan menyumbat hidung dengan kapas, karena saat kering akan susah dikeluarkan bahkan dapat menimbulkan pendarahan baru.

Harus menghubungi dokter jika :
1. Mimisan tidak berhenti dalam 20 menit
2. Mimisan kembali terjadi tak lama setelah berhenti
3. Mimisan terjadi akibat kecelakaan yang menimpa kepala atau hidung
4. Mimisan terjadi berulang, disertai perubahan kondisi fisik (pucat, kurus)


Sumber : www.milissehat.web.id
www.mayoclinic.com www.kidshealth.com, http://www.facebook.com/fbmonika/